Manusia sebagai makhluk hidup dikaruniai dengan berbagai macam emosi, manusia dapat merasakan marah, sedih, senang, bingung, dan lain sebagainya dalam mejalani aktivitas kehidupan sehari-hari. Trading merupakan contoh bisnis sempurna dimana manusia dituntut untuk sempurna dalam mengendalikan emosi, mengendalikan emosi termasuk dengan rasa tamak, marah, takut, ataupun ragu-ragu. Anda bisa saja menguasai berbagai macam metode yang berhubungan dengan analisis pasar, baik itu fundamental maupun teknikal, namun semua teori yang disampaikan dalam buku tidak akan banyak membantu saat anda tidak dapat menerapkan psikologi trading yang baik. Tulisan ini saya terbitkan sengaja setelah tulisan-tulisan sebelumnya yang lebih banyak membahas trading dari segi teknis, hal ini dikarenakan psikologi trading adalah tahap lanjut untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan resiko kerugian.
Sejak awal saya akan tekankan bahwa pasar hanya punya 2 pola pergerakan harga, naik dan turun, pergerakan harga di pasar dipengaruhi oleh psikologis para trader yang bertransaksi di dalamnya, faktor psikologis yang berpengaruh untuk pergerakan pasar adalah fear (rasa takut) yang menyebabkan terjadinya penurunan harga dan greedy (rasa tamak) yang menyebabkan kenaikan harga. Rasa takut yang terjadi atau dialami oleh sebagian besar trader yang betransaksi di pasar akan mengakibatkan harga memasuki trend negatif (penurunan harga), sedangkan rasa tamak yang dialami oleh sebagian besar trader akan mengakibatkan harga memasuki trend postif (kenaikan harga), manakah yang lebih baik? keduanya baik karena dari kedua trend pergerakan itu kita tetap dapat memperoleh keuntungan.
Terkait dengan psikologi trading, saya tidak menyarankan anda untuk melakukan transaksi saat anda sedang mengalami periode emosi sebagai berikut:
- Stress, dikarenakan masalah yang sedang anda hadapi di kehidupan.
- Sedih, mungkin saat anda sedang putus cinta atau masalah lainnya
- Marah
- Bingung
- Terlalu senang
- Euforia karena profit yang banyak
- Ketakutan karena sedang mengalami kerugian yang cukup besar.
Hal-hal yang telah saya sebutkan diatas adalah kondisi-kondisi yang saya tidak sarankan anda untuk membuka transaksi baru karena analisa yang akan timbul tidak akan objektif sesuai dengan pergerakan pasar, dan sangat besar kemungkinana untuk rugi. Trading dapat menjadi apapun yang anda inginkan, jika anda menganggapnya sebagai perjudian maka anda akan menggunakan istilah menang-kalah untuk setiap transaksinya, namun jika anda menganggapnya sebagai bisnis maka anda akan menggunakan istilah untung (profit)- rugi (loss). Saya menyarankan anda untuk menggunakan istilah kedua agar anda lebih bijak dalam mengambil keputusan jual-beli dalam trading. Psikologi trading hanya dapat diasah melalui proses transaksi yang berkesinambungan dalam waktu yang lama, saya sangat tidak menyarankan anda melakukan aktivitas ini sendiri tanpa didampingi orang yang berkompeten dalam hal ini, karena saya bisa garansi bahwa dana yang anda punya tidak akan berkembang malah akan habis.
Penting juga bagi anda untuk mengenali siapa diri anda sebelum bertransaki, karena pasar merupakan tempat yang mahal untuk mencari tau siapa diri anda jika anda tidak siap dengan bisnis ini, saya mengklasifikasikan tipe trader berdasarkan karakternya:
Penting juga bagi anda untuk mengenali siapa diri anda sebelum bertransaki, karena pasar merupakan tempat yang mahal untuk mencari tau siapa diri anda jika anda tidak siap dengan bisnis ini, saya mengklasifikasikan tipe trader berdasarkan karakternya:
- Karakter bos, orang dengan karakter ini biasanya akan cenderung memaksakan kehendaknya ke market dengan analisa yang tidak terlalu bagus. Perlu anda sadari bahwa market tidak ada kewajiban apapun untuk memenuhi kehendak anda, dan anda hanya bagian yang sangat kecil dari aktivitas pergerakan harga.
- Karakter pengusaha, orang dengan karakter ini biasanya lebih berani untuk mengambil resiko bahkan kadang tanpa perhitungan yang matang dan analisa yang mumpuni, biasanya orang dengan karakter ini lebih berani untuk bertransaksi dalam jumlah lot yang lebih besar dari yang seharusnya dan sedikit mengabaikan manajemen equity demi keuntungan yang lebih besar.
- Karakter employee (karyawan), orang dengan karakter ini cenderung bertindak jika sudah ada komando dari trader yang dianggap lebih mumpuni, kekurangannya adalah mereka kurang mempunyai rasa percaya diri yang baik sehingga kemampuan analisa mereka akan cenderung lebih lambat berkembang karena lebih banyak menunggu komando dari orang lain.
- Karakter gambler, orang dengan karakter ini biasanya lebih nekat dalam melakukan transaksi dan siap dengan resiko kerugian yang dapat dialami, saat keputusannya benar maka keuntungan yang diperolah akan berlipat-lipat, namun saat keputusannya salah maka akan mengalami kerugian besar dalam waktu yang sangat singkat.
No comments:
Post a Comment