Monday, December 30, 2013

Pemilihan Produk dan Jenis Analisa

Pemilihan Produk     
    Aktivitas trading sebenarnya memiliki kemiripan dengan proses transaksi konvensional yang biasa dilakukan oleh pedagang di pasar-pasar, yaitu mengambil keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli. Saat akan mulai melakukan ativitas tersebut kita diharuskan mendepositkan sejumlah dana yang dimaksudkan untuk modal awal dalam bertransaksi, sama halnya jika kita ingin menyewa kios di sebuah pasar atau pusat perbelanjaan, setelah menyewa kios kita baru diperbolehkan untuk melakukan aktivitas perdagangan untuk memperoleh keuntungan.
     Setelah selesai melakukan proses pendaftaran maka selanjutnya yang kita lakukan adalah memilih produk-produk yang tersedia untuk diperdagangkan, produk yang lazim ditawarkan untuk perdagangan antara lain:

  1. Foreign Exchange (FX) atau yang biasa disebut dengan perdagangan mata uang. Ada banyak mata uang yang diperdagangkan, seperti GBP (Great Britain Poundsterling), EUR (Euro), AUD (Australian Dollar), JPY (Japan Yen), dan banyak lagi lainnya.
  2. Komoditi, untuk komoditi terdiri dari XAU/GOLD (Emas), CLS (Minyak Bumi), XAG (Perak).
  3. Indeks Saham, Indeks saham yang lazimnya ditransaksikan antara lain HANGSENG (Indeks Hongkong), KOSPI (Indeks Korea Selatan), NIKKEI (Indeks Jepang), dan Indeks Amerika seperti Dow Jones, S&P.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk memilih produk apa yang akan ditransaksikan karena setiap produk tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, hal tersebut antara lain:
  1. Kekuatan dana, kekuatan dana nantinya berhubungan erat dengan kenyamanan dalam proses trading, semakin besar dana yang dimiliki semakin banyak varian produk yang dapat ditransaksikan, semakin besar dana yang dimiliki semakin kecil pula resiko yang ditanggung.
  2. Sistem trading, sistem trading yang anda pilih akan berkaitan erat dan bersifat sangat personal, karena sistem trading satu trader dengan trader lainnya akan berbeda.
  3. Target keuntungan yang ingin dicapai.

Teknik Analisa

Dalam proses trading untuk mendapatkan hasil yang maksimal kita perlu untuk melakukan analisa dan membaca peluang dengan tepat dan akurat sehingga memperkecil resiko kerugian (loss) dan memaksimalkan keuntungan (profit). Analisa sendiri terbagi menjadi 2 jenis, antara lain:

  1. Analisa Fundamental.
  2. Analisa Teknikal.
1. Analisa Fundamental

    Analisa fundamental adalah teknik analisa yang diambil berdasarkan kondisi ekonomi atau berita maupun data-data ekonomi penting yang dirilis setiap harinya oleh negara-negara yang berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia. Untuk melakukan analisa fundamental kita dapat membaca berita di surat kabar maupun menonton berita melalui televisi dan juga dapat diperoleh dengan membuka website-website yang khusus menyediakan berita untuk membantu trader melakukan analisa fundamental.

2. Analisa Teknikal
    
   Analisa teknikal adalah analisa yang di dasarkan pada grafik pergerakan harga yang ada di pasar. Biasanya dalam melakukan analisa teknikal kita menggunakan indikator-indikator pendukung untuk membaca pergerakan dan trend harga yang sedang dan akan terjadi di pasar. Banyak sekali indikator-indikator yang sudah disediakan oleh platform trading yang ada sekarang, dalam hal ini saya mengacu pada platform trading metatrader 4. Dalam bahasan postingan sebelumnya saya sudah memberikan contoh beberapa indikator yang saya pakai untuk menganalisa trend harga yang sedang dan akan terjadi di pasar, masih banyak lagi contoh indikator lainnya yang bisa dipergunakan.
   Ada persamaan dari semua indikator yang digunakan dalam trading, persamaan itu antara lain:
  1. Sama-sama untuk memprediksi entry level dan exit level yang baik dan aman untuk transaksi di pasar
  2. Sama-sama berfungsi untuk memberikan sinyal level jenuh beli ataupun level jenuh jual yang terjadi di pasar
  3. Sama-sama berfungsi untuk sinyal pembalikan harga atau pembalikan trend yang sedang terjadi di pasar
Dari sekian persamaan tersebut ada beberapa hal yang bisa kita ambil sebagai acuan dalam bertransaksi di bursa berjangka, antara lain:
  • Mengambil posisi beli saat harga sudah dalam posisi terendah, atau yang biasanya disebut oversold
  • Mengambil posisi jual saat harga dalam posisi tertinggi, atau yang biasanya disebut overbough
Berikut adalah contoh gambar dengan menggunakan beberapa indikator untuk memebrikan sinyal beli atau jual:




Di atas adalah contoh grafik pergerakan harga emas dengan time frame 4 jam, penggunaan indikator untuk menentukan entry level buy/beli maupun entry level sell/jual. Digambar menunjukkan penggunaan 2 indikator yang dikombinasikan, indikator itu antara lain:
  • Zig-Zag yang berfungsi menentukan harga tertinggi dan harga terendah dari suatu produk
  • Relative Strenght Index (RSI), untuk menentukan level harga jenuh beli (overbough) dan harga jenuh jual (oversold).

Di atas adalah contoh grafik pergerakan harga emas dengan time frame 4 jam, penggunaan indikator untuk menentukan entry level buy/beli maupun entry level sell/jual. Digambar menunjukkan penggunaan 2 indikator yang dikombinasikan, indikator itu antara lain:
  • Zig-Zag yang berfungsi menentukan harga tertinggi dan harga terendah dari suatu produk
  • Boillinger Band yang berfungsi juga untuk menentukan tahanan harga tertinggi dan terendah
  • Stochastic Oscillator, untuk menentukan level harga jenuh beli (overbough) dan harga jenuh jual (oversold), ditandai dengan perpotongan yang terjadi antara garis merah putus-putus dengan garis biru tebal.
Dalam trading dikenal beberapa istilah untuk membantu analisa teknikal, istilah yang lazim digunakan antara lain:
  • Resisten: RESISTEN adalah harga tahanan atas yang sulit ditembus, jika diibaratkan bangunan, resisten bisa dikatakan sebagai atap, sehingga jika harga tidak bisa menembus harga tersebut makan harga akan berbalik turun.
  • Pivot: titik tengah harga, biasanya juga dapat dikatakan sebagai harga pembukaan perdagangan pada hari tersebut
  • Support: SUPPORT adalah tahanan bawah pergerakan harga, jika resisten bisa dikatakan sebagai atap bangunan makan support dapat disamakan dengan lantai suatu bangunan, jika harga tidak dapat menembus lantai makan harga akan memantul naik.
  • Catatan: Setiap hari support, pivot, maupun resisten harga selalu berubah tergantung dengan pergerakan harga dari hari sebelumnya.



  • Gambar di atas adalah contoh analisis teknikal sederhana menggunakan trendline untuk menentukan sinyal tepat entry level maupun take profit level tanpa harus banyak menggunakan banyak indikator yang rumit. Teknik analisa seperti ini sangat sesuai bagi Trader yang mengambil keuntungan banyak untuk jangka panjang, namun trader tersebut harus siap menghadapi fluktuasi harga yang terjadi di pasar.
  • Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa harga memnpunyai titik tahanan atas (Resisten), yang dalam gambar diwakilkan dengan garis merah, dan titik tahanan bawah (Support) yang dalam gambar diwakilkan dengan garis biru, saat harga tidak mampu menembus resisten maka harga akan berbalik turun, atau harga sudah masuk dalam level jenuh beli, saat itu adalah saat yang bagus untuk mengambil posisi jual (sell), sedangkan saat harga tidak mampu menembus support maka harga akan memantul naik, saat itu adalah saat yang bagus untuk mengambil posisi beli (buy).


Yang perlu kita sadari adalah harga hanya bergerak naik ataupun turun, tidak ada indikator yang bisa menjamin kita tidak pernah mengalami kerugian dalam proses transaksi yang dijalankan. kunci untuk memperoleh hasil trading yang memuaskan adalah dengan memiliki manajemen trading yang baik, dan validitas setiap indikator sangat berbeda bagi setiap orang.